Di kampung sudah
banyak orang gila, aku termasuk? karena ada kata pepatah mengatakan,
setiap keluarga ada orang gila kalau kakak adikmu kelihatan normal,
berarti kamulah yang gila.
Ada yang gila karena narkoba,
ada karena harta dan ada keinginan yang tak tercapai. menurutku kegilaan
terjadi karena tak cukup ilmu, tak bisa menikmati sesuatu dan jarang bersosial.
Aku beberapa minggu lalu duduk
dengan Tungang Iskandar. Tu mengambarkan kalau kepuasan orang kaya di Aceh itu
tak indah.
lomba-lomba membuat rumah yang
besar, mobil yang besar dan barang-barang mahal, ini terjadi karena jiwa seni
tidak ada dalam diri orang-orang kaya sekarang. penyebabnya ya jadi gila, gila
produk orang yang kalau dilihat orang lain mewah dan mahal.
Bagi orang kaya dulu, kehebatan
diukur dari seberapa indah rumahnya dan koleksi barang seni atau barang berseni
di rumah yang membuat dia nyaman di rumah.
ini untuk mencari kesenangan
harus bepergian dan menikmati tempat-tempat lain yang dianggap indah. Dalam
Islam juga ada istilah baiti jannati (Rumahku Syurgaku) yaitu menciptakan rumah
senyaman di syurga, baik secara harfiah juga ruhaniah, dari memilih istri dan
akhlaknya. Percuma kalau cantik tapi akhlaknya membuat kita tak nyaman di
rumah.
Ok kembali ke pokok, keindahan
membuat kita nyaman, keilmuan membuat kita bertahan. Begitu bahagia para
pembaca kalau mereka di rumah dan diberikan bacaan.
Tapi yang tak suka membaca, takut
akan gila kalau di rumah saja. Beberapa orang gila di kampung, karena tidak
membaca, karena tak baca tentang kesehatan mental misalnya, maka mentalnya akan
tak sehat.
Kalau tak baca dan tak bersama orang-orang yang pas, maka akan tidak pas lah kita. kalau selandainya orang kampung saya yang gila tadi mengerti seni, maka dia tidak gila.
Tapi orang kadang terlalu bergantung pada pendapat orang lain. orang seni itu kadang harus keras kepala dulu, menutup telinga untuk apa yang dia buat, walaupun dikatakan gila, dia tetap harus kekeh pada apa yang diyakininya dan apa yang membuatnya bahagia.
Komentar