Langsung ke konten utama

Kenapa Kita Sekolah dan Pendidikan Sesuai Era

 

Tidak terasa libur sudah berakhir dan kita kembali ke sekolah. Saatnya kembali merenungkan, meluruskan niat untuk serius dalam menuntut ilmu dan memberikan yang terbaik yang kita punya untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Beberapa hari lalu saat men scroll sosmed, saya mendapatkan satu podcast menarik tentang jawaban dari pertanyaan kenapa harus sekolah?  Orang yang tidak sekolah aja sukses, yang di drop out dari sekolah saja bisa jadi CEO. Misalnya penemu Facebook Mark Zuckerberg dan Bill Gates di  drop out oleh Harvard. Tapi tunggu dulu, kalau kita telusuri lebih lanjut Mark dan Bill meninggalkan kampus karena mereka telah menemukan passion sendiri. di Indonesia ada Bob Sadino, Dedi Corbuzier, John Taylor Gatto, Guru Gembul dan Timothy Ronald  yang anti sekolah. tapi apakah sekolah tidak menjamin kesuksesan? Bob memang berbisnis sejak usia muda, sedangkan tiga nama di atas adalah content kreator, semakin kontroversial judul konten, semakin banyak viewer.

Pakar di podcast itu menanyakan kembali, berapa banyak orang yang drop-out itu sukses? Mana lebih banyak orang yang putus sekolah dan yang bersekolah sukses? Jawabannya lebih banyak orang yang sukses karena sekolah daripada yang bersekolah. Perbandingannya seribu  banding satu.



Sekolah itu  memberikan peluang lebih besar untuk kita membangun jaringan pertemanan untuk dijadikan koneksi di dunia pekerjaan nanti. Karena kita negara yang sangat menjunjung tinggi ukhuah, bukan siapa yang pintar yang membuat kita bertahan di Indonesia ini, tapi siapa yang punya jaringan yang luas. Bukan apa yang kita tahu yang membuat kita dapat pekerjaan tapi siapa yang kita tahu/kenal di perusahaan yang membuat kita bekerja.

Sekolah adalah tempat kita membangun pengetahuan dan keterampilan, para guru memberi kita kesempatan untuk mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari, baik itu membaca, menulis, berhitung, maupun mengasah keterampilan sosial yang nantinya penting untuk menjadi dasar dalam memilih passion kita.

Di sekolah juga tempat kita belajar  pembentukan karakter dan etika,  Sekolah membantu dalam pembentukan karakter dan etika seseorang, termasuk nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, tanggung jawab, dan menghormati orang lain.

Pendidikan memberikan akses ke peluang-peluang baru, baik itu dalam karir, pendidikan lanjutan, atau pengembangan diri yang lebih baik.

Sekolah mengajarkan kita untuk berpikir kritis, mengeksplorasi ide-ide baru, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai konsep dan teori.

Sebagaimana kita tahu era terus berubah, Sekolah  juga perlu selalu berubah dikembangkan sesuai dengan zaman. Dulu zaman dimulai di era Era Pertanian atau Era Agraris. Abad Pertengahan sekitar abad ke-15 Di Eropa, abad Pertengahan sering kali dianggap sebagai periode agraris yang kuat.

Kemudian manusia beralih ke Era Industri (akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20): Era ini ditandai dengan revolusi industri yang membawa perubahan besar dalam produksi, transportasi, dan kehidupan masyarakat. Peralihan dari produksi tangan menjadi produksi mesin menjadi ciri khas utama.

Kita kemudian berada di Era Informasi (akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21) Periode ini ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang revolusioner, seperti komputer, internet, dan teknologi digital lainnya. Informasi menjadi lebih mudah diakses dan dipertukarkan, mengubah cara kerja, komunikasi, dan kehidupan sehari-hari.

Sedangkan kita sekarang sudah berada di Era Digital (awal abad ke-21 hingga sekarang) Era digital mengacu pada perkembangan lebih lanjut dari era informasi, di mana teknologi digital tidak hanya merambah ke hampir semua aspek kehidupan manusia, tetapi juga mengubah fundamental cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi.

Anak-anak sekolah saat ini menghadapi tantangan unik di era digital ini, dalam mendampingi anak-anak di era informasi ini para guru bisa bisa belajar dengan peserta didik beberapa hal seperti.

Kritis dalam menilai informasi. Anak-anak perlu diajari untuk tidak hanya menerima informasi mentah-mentah dari internet. Mereka harus mampu memilah, mengevaluasi, dan memverifikasi kebenaran informasi yang mereka dapatkan.

 

Kemudian perlu kita ajarkan pemahaman tentang teknologi. Generasi ini tumbuh dengan teknologi yang cepat berkembang. Penting untuk mereka memahami bagaimana teknologi bekerja, dampaknya, serta keamanan dan privasi dalam penggunaannya.

 

Keterampilan berpikir kritis, menghadapi informasi yang berlimpah, anak-anak perlu diberdayakan dengan keterampilan berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah, membuat keputusan yang baik, dan mengembangkan solusi kreatif.

 

Kemampuan berkomunikasi, komunikasi tidak lagi hanya terbatas pada tatap muka. Anak-anak perlu belajar untuk berkomunikasi secara efektif melalui berbagai platform digital, baik dalam hal menulis, berbicara, maupun berinteraksi secara online.

 

Literasi digital dan etika online, literasi digital mencakup pemahaman tentang hak cipta, cyberbullying, serta bagaimana berperilaku dengan etika dalam dunia digital. Mereka harus diajari cara menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab.

 

Kemampuan adaptasi dan pembelajaran seumur hidup, di era dimana teknologi terus berkembang, anak-anak perlu dibekali dengan kemampuan untuk belajar secara mandiri, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan terus mengembangkan keterampilan baru sepanjang hidup mereka.

 

Pembatasan waktu penggunaan teknologi, meskipun penting untuk memahami dan menggunakan teknologi, pembatasan waktu penggunaan gadget penting untuk keseimbangan kehidupan anak-anak. Screen Time yang lama tidak baik untuk kesehatan juga.

 

Dengan pendekatan yang holistik dan didukung oleh orang tua dan pendidik yang terlibat, anak-anak dapat diarahkan untuk menjadi individu yang cerdas, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan di era informasi ini.

So, tetap semangat belajar ya.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Well of Ghost (cerbung)

Angin berdesir meniup pasir putih di tepi pantai,ombak di laut bergemuruh menerjang karang,ikan ikan berenang kesana kemari mencari makan,ubur-ubur menari nari di atas terumbu karang di saksikan bintang laut yang menempel di balik perahu nelayan tapi, Paragraph ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan cerita ini. Di dalam ruagan mandi sekolah kami,ada sebuah sumur besar peniggalan belanda,ukurannya 3 kali lebih besar dari sumur biasa,sumur ini di kelilingin oleh bebatuan,Nampak berlumut hijau yang licin,airnya sangat jernih dan hidup beberapa ikan mujair di kedalaman sumur ini. Sekarang saya berada di dalamnya,sedang mandi, ini jam 11 siang,santri lain sedang belajar di kelas,pelajaran fisika.saya dendam sama pelajaran itu.karena gurunya,kami panggil beliau pak KOMBET,kami pangil beliau begitu karena helm yang beliau pakai mirip dangan helm tentara Amerika di film COMBAT yang di siarkan di TVRI pada masa itu, tahun 1992. Kenapa saya mandi di dalam sumur. ini,berawal dari abang ...

Maukah Kau Menikam (dengan) Ku

Sebenarnya hidup ini biasa saja. Mau jadi orang biasa. Ya lakukanlah hal yang biasa. Hidup aku hidup orang biasa. Hidup aku biasa saja. Beberapa tahun ini. Tamat kuliah. Bekerja di kantor kontraktor ayah. Selasa ngajar di sekolah. Yang membuat hidup ini sekarang susah payah adalah teman-teman yang sudah menikah.                 Beberapa tahun kedepan aku terancam hidup tanpa mereka. Tanpa cinta sudah jalan beberapa tahun saja. Setelah di putuskan. Di tolak. Di acuhkan. Di sia-siakan. Perlahan hati ini tidak punya rasa lagi. Hati sudah di simpan di dalam lemari. Di balik baju yang tak di pakai lagi.                 Teman pertama yang menikah adalah si Ayi, kami sedikit shock! Kok ada cewek yang mau sama dia. Mau menikah lagi, hidup bersama selamanya. Luar biasa. Anaknya sudah dua. Luar biasa, walaupun kedua anaknya menangis waktu di lahirk...

Menjelajahi Wisata Wajib di Aceh: Sabang!

Di akhir pekan ini kami guru-guru dan staf satu sekolah Sukma Bangsa Pidie merayakan liburan di Sabang. Sekitar 120an orang kami bersiap menunggu bus jemputan pukul 03.00 dini hari di kampus sekolah. Di hari jumat ini kami berangkat dari Pidie menuju Banda Aceh ke pelabuhan penyebrangan Ulee Lheue. Dengan tiket sekitar 35.000 kami menaiki kapal Aceh Hebat 2.  Terombang ambing di kapal lambat selama hampir 2 jam, kami tiba di pelabuhan Balohan Sabang. Lalu kami dijemput oleh bus sekolah menuju masjid untuk melaksanakan salat jumat. Masjid penuh, kami harus mendengar khutbah dari luar dalam masjid. Setelah khutbah baru bisa kami merangsek masuk dan salat dua rakaat disambung asar dua rakaat. Lalu kami menuju Iboieh. Destinasi paling disukai di Sabang ini menawarkan panorama indah, kita bisa nginap di tepi pantai, bisa melihat ikan sambil berenang memakai google (snorkeling) bisa naik perahu kaca kalau takut berenang dan bisa juga diving untuk kalangan perenang profesional...