Semalam aku menonton film Kim Ji-young: Born 1982. Sebuah akun literasi merekomendasi aku bukunya, tetapi sebagai provinsi kismin kami tak sanggup beli buku, ongkir mahal. Kabar gembira buku best seller internasional ini sudah ada filmnya, jadi aku menonton drama hampir dua jam ini sambil kipas-kipas. Kim Ji Young sebenarnya istri yang beruntung punya suami yang bekerja dan membantu rumah tangga saat dia pulang, seperti memandikan anak dan mau bantu masak dan bermain bersama si kecil.
Ji Young sebagaimana namanya masih muda dia merindukan untuk bekerja dan berinteraksi dengan teman-temannya. dia punya berbagai impian dan trauma masa lalu, impiannya ke luar negara belum kesampaian karena suaminya bekerja sangat capek dan mau menikmati liburan ke rumah orangtuanya saja, dia dekat sama ibunya. Sedangkan Ji Young tak nyaman di rumah mertua karena...you know lah...orang tua patriarki yang ingin dia sebagai istri mengerjakan semua pekerjaan rumah. Akan tetepi Ji Young ingin di rumah orangnya sendiri biar bisa tidur nyaman, sedangkan di rumah mertua harus bantu dapur sampai tengah malam, belum lagi komentar pedas tentang bagaimana mengurus anak.
Trauma selanjutnya dia punya sahabat dekat yang meninggal dan kadang tiba-tiba seperti kerasukan sahabatnya itu ketika sama suaminya, sampai suaminya mengira dia stress dan butuh ke psikolog, tapi kalau kita lihat, stress juga iya sih, karena dia sering termenung. Dia merawat traumanya dengan menghabiskan waktu dengan temannya yang masih bekerja, dan dia mencoba mencari pekerjaan sampingan tanpa sepengetahuan suami.
Suaminya berpikir dia akan tak kelelahan dengan berhenti kerja dan fokus ke anak-anak, tapi kalau tambah bekerja nanti anak tak terurus.
Banyak wanita Korea memilih bekerja dan melupakan menjadi istri yang baik, di film ini itu posisi yang ideal, nampak lebih cantik dan rambut terawat, tapi posisi ibu satu anak di film ini dibuat acakadut, tak cantik dan sering termenung, dalam termenung ia mengenang masa SMA saat dikejar dan hampir dilecehkan di bus, tapi untung ibu-ibu yang menolong dan ayahnya datang beberapa saat setelahnya.
Film ini cocok dinonton dengan pasangan yang halal, untuk kembali menata kehidupan rumah tangga dan lebih mendengarkan keluhan pasangan biar hidup lebih bahagia.
#kimjiyoungborn1982
#reviewfilm
#resensifilm
Komentar