Langsung ke konten utama

Kenapa Kita Menonton Film?

 


Seiring berjalannya waktu, aktivitas menonton film tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga menjadi suatu bentuk pelarian dari rutinitas sehari-hari yang melelahkan. Bang Rahmat Idris, seorang yang pernah mengalami pengalaman langsung dengan masyarakat India, memberikan pandangan bahwa kehidupan para pekerja di sana sangatlah melelahkan. Menjadi seorang kuli, berdesakan di jalan, dan harus menanggung beban berat dalam kehidupan sehari-hari menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi.



Untuk mengatasi kepenatan tersebut, masyarakat India mencari hiburan yang dapat memberikan mereka pelarian dari keseharian yang sulit. Salah satu bentuk hiburan yang populer adalah film. Pada masa lalu, India menjadi produsen film yang sangat produktif di luar negeri, mungkin sebagai jawaban atas kebutuhan akan impian dan fantasi yang dihadirkan dalam dunia perfilman.


Dalam film, terdapat berbagai impian manusia yang terwujud, baik sebagai pangeran, putri kerajaan, superhero, pahlawan nasional, maupun menjadi penjahat yang memberontak terhadap ketidakadilan di lingkungan sekitar. Film menjadi sarana untuk melarikan diri dari realitas yang sulit, membawa penonton masuk ke dalam dunia yang penuh imajinasi dan fantasi.


Tidak hanya sebagai bentuk hiburan, film juga menjadi medium di mana penonton dapat merasakan petualangan tanpa harus meninggalkan tempat duduk mereka. Banyak orang bermimpi untuk menjelajahi seluruh dunia, tetapi keterbatasan waktu dan biaya membuat impian tersebut sulit terwujud. Oleh karena itu, menonton film dengan genre petualangan menjadi alternatif yang murah dan dapat diakses oleh banyak orang.




Bagi mereka yang menjalani kehidupan sendiri, film menjadi teman setia untuk melepas penat. Namun, bagi mereka yang memiliki keluarga, seperti pengalaman penulis di FLP Aceh, film juga dapat menjadi momen bersama untuk merayakan kebersamaan. Meskipun seharian diisi dengan banyak tugas dan tanggung jawab, menonton film bersama keluarga memberikan suasana yang berbeda dan menyatukan hubungan antaranggota keluarga.


Pengalaman di FLP Aceh menjadi bukti bahwa film bukan hanya hiburan semata, tetapi juga menjadi alat untuk merangsang diskusi dan pertukaran ide. Setelah seharian penuh dengan aktivitas, menonton film India di sore hari menjadi bentuk pelepas penat dan hiburan yang menyenangkan. Diskusi setelah menonton juga memberikan ruang bagi anggota FLP untuk berbagi pandangan, memperluas wawasan, dan saling menguatkan.


Selain sebagai pelepas penat, menonton film juga memiliki manfaat lain, seperti melatih logika dan kemampuan analisis. Penonton diajak untuk memprediksi ending cerita, menebak siapa yang akan mati, atau mengidentifikasi karakter yang sebenarnya jahat. Aktivitas ini tidak hanya menghibur, tetapi juga merangsang otak untuk berpikir lebih kritis.


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menonton film bukan hanya sekadar aktivitas hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk melarikan diri dari kepenatan sehari-hari, merayakan kebersamaan, dan merangsang pikiran. Film memiliki kemampuan untuk menciptakan dunia imajinatif yang memberikan pengalaman berbeda bagi setiap penontonnya. Oleh karena itu, meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kelelahan, ada kesenangan tersendiri dalam menemukan pelarian sementara melalui layar perak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Apa Menjadi Guru

Siapkan minimal dua penugasan atau strategi saat mengajar, dijamin siswa akan sibuk sepanjang pelajaran. Cara yang ada di foto ini adalah siswa yang sdah selesai langsung ditunggu oleh tugas yang lain untuk dikerjakan. Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku. Padahal sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya memang sudah baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat bosan dan justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan sulit tanpa jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat ana

Usia dan jangkauan pemimpin Aceh untuk Pembangunan Aceh Berkelanjutan

  Berpikirkah para pemangku jabatan untuk kemajuan Aceh 30 tahun ke depan? Adakah rencana anggota DPRK dan DPRA untuk pendidikan, kesejahteraan dan kemajuan Aceh? Atau hanya berpikir pokir, ditaruk ke kerabatnya   dan tak ada evaluasinya? Tak ada manfaat untuk orang lain, untuk Aceh? Apakah sudah tepat rencana anggaran tahun ini? Apa rencana Gubernur Aceh hanya untuk lima tahunan saja? Pj Gubernur piye kabare? Apa saja yang sudah selesai? Apa jalan, bangunan, infra merah dan infrastruktur sudah sesuai dengan spek? Ada standar keamanan? Evacuation route? Ramah lingkungan? ramah anak? Ada jalan untuk difabel? Atau hanya proyek yang dibangun untuk mengeruk laba saja? Bagaimana dengan perencanaan pengentasan kemiskinan? Apa benar orang miskin akan dipindahkan ke provinsi lain biar tak ada lagi orang miskin di Aceh? Atau ada rencana strategis? Penciptaan lapangan bola dan lapangan kerja untuk penganguran di Aceh?